Jumat, 03 April 2015

Boleh Jadi....

Bismillahirrohmanirrohim...


Wahai Allah...
Segala puji bagiMU dengan sebenar-benarnya pujian. Lagi, sudah kesekian kalinya aku masuk kedalam permenungan sekedar melepas rasa penat duniawi yang semakin membuatku sesak dan sangat melupakanmu. Kini dalam permenunganku aku tersungkur dalam alas suci dengan isak tangis mendalam. Aku sadar, aku sendiri. Meski sebenarnya dalam kesendirian pun aku tidak benar-benar sendiri karena masih ada bayanganku yang setia.

Ketika itu aku bertanya apakah seperti ini rasanya sendirian di dalam kubur?

Oh, Wahai Dzat Yang Kasih Nya Meraja...
Sungguh sangat berbeda. Di lahan berukuran 2x3 meter itu dengan keheninganku yang tengah bermesraan bertumpu dengkul, kening dan telapak tangan. Kau telah memasukkan rasa penyesalan terhadapku. Aku lalai. Aku lupa. Oh Allah.


Aku sangat kesepian di dalam dunia sebab kesalahanku dan Kau sudah menunjukkan rasa itu, jika nanti aku harus segera kembali pada MU.

Ya Rahim...
Aku tak kuasa menerima beban kesepian di alam kubur nanti. Aku terus menangis sesenggukan menyadari hal itu. Tak ada orangtua, saudara, kerabat, sahabat, kawan, teman, kenalan dan lain-lain yang akan menemani.

Ya Dzal Jalali wal Ikram...
Jangankan kesepian di dalam kubur, bahkan ketika Kau memberiku rasa kesepian karena ditinggal sahabat, teman sejawat dan kerabat saja telah membuatku jatuh sejatuh-jatuhnya dengan rasa penyesalan. Bagaimana harus kutanggung hari-hariku dengan penyesalan sampai hari kiamat ditemani munkar dan nakir?

Ya Muqollibal Qulub...
Wahai Yang Maha Membolak balikkan hati...
Begitu mudahnya Kau jadikan hamba yang berlumur dosa ini begitu merindukanmu. Aku tersadar bahwa ujian dari MU terkadang hanyalah sebagai kerinduan dari MU untuk mendengar hamba-hamba MU memanggil-manggil Nama MU dengan bergetarnya bibir, basahnya lidah, tetesan airmata. Sesungguhnya bukan kami yang merindu MU tapi Kau lah yang merindu kami sehingga kau buat kami menjadi seperti ini.

Wahai Dzat Yang Ampunan Nya Tak Berbatas...
Sudah banyak sekali kedzaliman yang kulakukan. Dan tidak ada yang dapat mengampuni dosaku kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan pengampunan dari Sisi MU. Kasihanilah aku. Karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang...

Oh wahai sahabat...
Tak ada dosa yang akan diampuni oleh Tuhan Kita kecuali sudah tunai kesalahan-kesalahan yang kita perbuat kepada Anak Adam. Sungguh malu rasanya ketika aku harus menghadap Tuhan ku dan kamu, namun masih ada rasa kebencian, dengki, marah, dendam dan lain-lain dan lain-lain dalam diri kita masing-masing.

Oh wahai yang pernah aku sakiti dan kubuang...
Jangankan bertatap muka, bahkan menulis surat permohonan maaf saja kadang membuat kita merasa hina. Aku tahu kita masing-masing menyimpan rahasia kebencian satu sama lain, tapi mari kita singkirkan perasaan itu. Kita berikan ruang bagi kelapangan maaf. Kita sediakan rak-rak khusu menyimpan kenangan-kenangan kebaikan. Kita masukkan ke dalam kotak kenangan-kenangan keburukan, lalu menyimpannya disudut hati agar nanti bisa dibawa oleh jiwa menuju shodr dan bisa kita buang melalui pernafasan sifat-sifat buruk kita.

Oh wahai yang hadirnya aku rindukan...
Sahabatmu ini berpesan bagi dirinya dan juga semua, bahwa setiap orang memiliki kelemahan, bahwa setiap gading pasti retak. Lalu bagaimana kita bisa sesombong ini mencap orang lain buruk sedangkan kita juga buruk?

Oh wahai sahabat...
Hari ini dia yang kita tidak suka mungkin tidak taat, namun esok lusa bisa jadi dia adalah yang paling ikhlas beribadat. Hari ini dia mungkin seorang yang kasar dan keras, namun esok lusa bisa jadi dia adalah yang paling lembut bicaranya. Hari ini dia mungkin seorang yang ingkar kepada Tuhannya, namun bisa jadi esok lusa dia adalah yang paling istiqomah menangis didalam keheningan dan permenungannya pada sepertiga malam.

Kita tidak pernah tahu dan tidak akan tahu. Tugas kita bukan me 'neraka' kan orang, tetapi mengajaknya ke jalan kebaikan dan saling mendoakan. Jangan hina permulaan seseorang, karena kita tidak akan tahu bagaimana pengakhirannya.

Dariku untukmu... Yang semoga kita berkumpul dalam surganya sebab kecintaan. :)

Di Medan Pertempuran

Waktu Maghrib, 03-04-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar