Minggu, 29 Juli 2012

Sungai Je'ne Berang

Bismillahirrohmanirrohim..

Malam Sobat,
Bagaimana kabar kalian hari ini? Puasa di hari ke-9 nya lancar gak? Pasti lancar donk ya? hehe. Oh ya sobat, ga nyangka saya di Makassar sudah 27 hari (sampai hari ini) mulai dari keberangkatan saya tanggal 3 juli-saat ini tanggal 29 Juli 2012. Lama juga ya? kangen juga sama keluarga di Jakarta sobat. Ane melalui hari-hari di bulan Ramadhan sampai tanggal ini dengan makan sahur dan buka sendirian kalau ga diajak buka sama teman kantor. Emang berasa sedih kadang-kadang sobat! apalagi pas bangun sahur sendirian yang biasanya ane di bangunin ama Ummi ane sekarang mah bangun sendirian. :(

Tapi bukan itu yang mau ane post malam ini. Sesuai judul di atas SUNGAI JE'NE BERANGSungai yang terletak di Kabupaten Gowa ini adalah salah satu sungai terbesar di Sulawesi Selatan. Pasti pada nanya kenapa saya angkat topik sungai ini, karena kemarin sore saya habis berkunjung kesana dan cuci muka di Sungai Je'ne Berang itu. hehehe

Cerita dari rekan saya yang rumahnya dekat dengan Sungai tersebut bahwa Sungai ini diberi nama Je'ne Berang yang berarti Air Parang karena konon parangnya Sultan Hasanuddin ketika perang dulu tertancap di aliran sungai tersebut. Sungai yang memiliki panjang sekitar 90 km ini terlihat tenang dan menyeramkan. Kenapa saya bilang menyeramkan? karena air yang begitu tenang yang mengalir di sungai ini masih terkesan mistis dan syarat akan cerita-cerita seram yang mengiringinya.



Photo By: Diella Dachlan
Tapi, jika kita mengesampingkan hal-hal yang berbau mistik dari sungai yang hulunya, kata rekan saya, ke Gunung Bawa' Karaeng di Malino ini maka kita akan dapat melihat bahwa negeri kita ini masih memilki sungai yang masih bersih dan masih alami ini.

Ketika saya duduk dan melihat sungai ini dari atas sambil foto-foto, saya menemukan kesan tenang dan nyaman. Padahal saat itu matahari langsung menerangi kami karena tidak dihalangi apapun. Tapi ane tidak merasakan panas menyengat! bahkan yang ane rasakan itu adalah hawa sejuk. hemm aneh memang tapi kenyataan lho!

Ane turun ke sungai ini disebabkan motor yang ane tunggangi sama rekan ane mogok karena kehabisan bensin. :-D. Sambil nunggu saudaranya rekan ane bawain bensin ya ane turun dan tanya-tanya ke rekan ane itu tentang Sungai tersebut. Tidak jauh dari sungai ini, tepatnya di tepian sungai ini berdiri sebuah situs sejarah yaitu Benteng Somba Opu yang jadi tujuan utama ane kemarin.

Tergambar dalam pikiran ane setalah mengunjungi dua tempat indah di Makassar ini kejayaan kerajaan Gowa zaman dahulu. Mulai dari tertatanya sebuah kota dan benteng yang Paling kokoh pada zamannya. Sampai pada keindahan sungai yang pada waktu itu menjadi dermaga kapal-kapal dagang ke Gowa.

Subhanallah, yang masih menjaga dan melestarikan situs itu bagi kita sampai sekarang. Jadi tugas kita adalah menjaga situs-situs itu agar tetap menjadi saksi sejarah perjuangan pahlawan-pahlawan kita dulu dan juga agar anak-anak kita kelak dapat mengambil pelajaran bahwa begitu sulitnya Indonesia zaman dahulu tapi mampu membangun kota/kerajaan yang kuat pada masa itu. Pertanyaannya adalah mampukah kita menjaganya?


ditulis Oleh Alfaqir Syaif Jakarta
Makassar, 29 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar