Senin, 13 Agustus 2012

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM...

BAB. Syarat Sah, Fardhu, Kesempurnaan dan Rukun Syahadat


Melanjutkan pelajaran kita pada bab sebelumnya pada kitab Kifayatul Ghulam yang masih muqaddimah. Sekarang kita masuk ke BAB syahadat. Kita pelajari satu-satu tentang syarat sah, fardhu, kesempurnaan dan rukun Syahadat. Sebelum kita mengetahui tentang apa saja yang membatalkan syahadat.

Kita langsung saja mulai pembahasan ini.

Bismillahirrohmanirrrohim....

Bermula Syarat Sah syahadat itu ada 4 perkara :
  1. Diketahui
  2. Diikrarkan
  3. Ditasdiq kan
  4. Diamalkan
Demikianlah Syarat sah syahadat...

Adapun Fardhu Syahadat itu ada 2 perkara :
  1. Diikrarkan dengan lidah
  2. Ditasdiq kan dengan hati
Adapun kesempurnaan Syahadat itu ada 4 perkara :
  1. Mengetahui
  2. Ikrar
  3. Tasdiq
  4. Yakin
Demikianlah kesempurnaan syahadat...

Adapun rukun Syahadat itu ada 4 perkara :
  1. Meng- ITSBAT-kan Dzat ALLAH
  2. Meng- ITSBAT-kan Sifat ALLAH
  3. Meng- ITSBAT-kan Af'al ALLAH
  4. Meng- ITSBAT-kan kebenaran Rasulullah
Demikianlah rukun syahadat...

Hanya sedikit yang saya sampaikan malam ini, mengingat saya tulisa dalam Blog ini adalah teks asli yang saya terjemahkan dari Kitab Kifayatul Ghulam. Bagi anda yang baru memulai dan masih bingung, bisa membaca postingan saya sebelumnya tentang Kifayatul Ghulam (Muqaddimah) agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan.

Sekian dari saya, untuk postingan selanjutnya ditunggu saja.. Bagi yang ingin bertanya silakan meninggalkan komentar di bawah. Berkomentarlah dengan bijak dan menggunakan kata-kata yang sopan. Tunjukkan lah pribadi yang cerdas dalam berucap dan beramal.

Disarikan kembali dari teks asli Kitab Kifayatul Ghulam - Syaikh Ismail Al-Minangkabawi
Oleh Alfaqir Syaif Jakarta
13 Agustus 2012, Makassar

Minggu, 12 Agustus 2012

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

BENTENG SOMBA OPU, GOWA.

Pagi Sobat pengunjung setia blogger...
gimana nih kabarnya??? pasti semua baik-baik aja kan??? udah lama nih jarang nge-blog, nge-post di blog. Biasa, kesibukan anak muda yang ada di perantauan. haha. Tapi tau ga sis, bro? ane pulang ke jakarta tanggal 15 lho! iya! ane seneng banget, haha (sedikit curhat)


Judul yang ane angkat kali ini adalah BENTENG SOMBA OPU, GOWA. Lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu Sungai Je'ne Berang, yang letaknya tidak jauh dari benteng ini. Bahkan sebenarnya benteng ini berada di tepian Sungai Je'ne Berang. Penasaran kan seperti apa sih kisahnya? stay tune di blog ane, dan bekicot!

LATAR HISTORIS

Benteng Somba Opu (BSO) didirikan pada awal abad ke-16 atas usaha Raja Gowa ke-9 Karaeng Tumapakrisi Kallonna yang kemudian dilanjutkan oleh Karaeng Tunipallangga Ulaweng. Pada tahun 1545, Karaeng Tunipallangga (Raja Gowa ke-10) memperkuat struktur dinding benteng dengan batu padas. Pada masa pemerintahan Tunijallo (Raja Gowa ke-12) benteng mulai dipersenjatai dengan berkaliber berat pada setiap sudut bastion.

Secara arkeologis bentuk benteng memang belum diketahui, karena sebagian dindingnya belum teridentifikasi. Terutama dinding sebelah utara. Berbagai ekskavasi telah dilakukan  guna mengungkap keberadaan dinding tersebut. Meskipun bentuknya belum diketahui secara pasti namun ada informasi penting yang dapat dilacak berdasarkan hasil stilasi FRANCOIS VALENTIJN dan disempurnakan kembali oleh BLEAU dalam sebuah peta berangka tahun 1638.

Dari peta tersebut diketahui bahwa Benteng Somba Opu (BSO) berbentuk segi empat panjang. Di dalamnya terdapat istana Raja, rumah para bangsawan, pembesar dan pegawai-pegawai kerajaan yang dikelilingi oleh tembok lingkar yang tinggi dan tebal serta dilengkapi dengan persenjataan.

Kediaman para bangsawan dan kerabat Raja terletak di bagian Utara, dibelah dua oleh sumbu jalan utama yang membujur Utara-Selatan. Di sebelah Utara menempel pada dinding luar terdapat pasar. Jalan utama tersebut berpotongan tegak lurus di bagian tengah kompleks, dengan sebuah jalan lainnya yang melintas dalam arah Timur-Barat.

Masjid terletak di ujung Selatan jalan utama, melintang Barat-Timur berorientasi ke arah Barat. Tempat bermukim Raja terdapat di bagian Barat-Selatan berdekatan dan sejajar dengan dinding benteng sebelah Barat. Tiap bangunan mempunyai halaman masing-masing yang dikelilingi oleh pagar kecil.

Di luar benteng tinggal para prajurit dan keluarganya, tukang-tukang,saudagar dan para pendatang dari berbagai suku bangsa. Di bagian Utara benteng terdapat bangunan perwakilan dagang bangsa Portugis, kemudian Belanda yang membuka kantor dagangnya tahun 1607, Inggris tahun 1613, Spanyol tahun 1615, sementara Cina dan Denmark tahun 1618. Sebelah Timur benteng terdapat Kampung Mangalekanna yang dihuni oleh orang-orang melayu. Sedangkan pedagang Bugis-Makassar menempati daerah-daerah di sekitar benteng dan para petani yang mengerjakan sawah milik kerajaan menempati kampung Bontoala.

POTENSI TINGGALAN ARKEOLOGI

Luas Benteng Somba Opu (BSO) berdasarkan hasil pemetaan Suaka PSP SULSELRA tahun 1986 adalah 113.950 m2, dengan posisi gegrafis berada pada S 05 11 36 dan E 119 24 10. Terletak di Desa Sapiria Kecamatan Somba Opu Gowa. Struktur pembentuk bangunan adalah bata dari berbagai ukuran , batu pada dan pada bagian-bagian tertentu terdapat tanah isian yang tidak teratur. Ketebalan dinding bervariasi antara 200-300 cm pada sisi Timur dan Selatan, sedangkan pada sisi Barat berukuran 300-400 cm. Pada sebelah Barat Laut terdapat bekas Istana Maccini Sombala dengan dinding yang sangat tebal. Dari tempat inilah Raja memantau para pedagang, lalu lintas kapal, arus bongkar muat barang dan penarikan bes masuk pelabuhan.

dipostkan oleh Alfaqir Syaif Jakarta
12 Agustus 2012, Makassar

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM


Sumber: Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org 11 September 2009


From: Pujilaje


Asalamu'alaikum..

Semoga Allah terus mencurahkan nikmat panjang umur dan nikmat sehat Nya untuk keluarga besar Almusawa dan untukmu guruku serta jama'ah Majelis Rasulullah.

Bib... Kita diperintahkan untuk memakmurkan masjid, betul? Tapi bagaimana jika pengurus masjid tersebut kurang dipercaya oleh sebagian kalangan sehingga banyak yang meninggalkan masjid tersebut, apakah mereka berdosa karenanya? Bib! apakah hijrah ke masjid lain untuk sementara waktu hingga saat yang tepat untuk kembali memakmurkan masjid tersebut, hal ini bisa dibenarkan? hal ini terkait perselisihan "perang dingin" antara remaja masjid tersebut dengan dewan masjid sekaligus ahli wakaf.

Yang jadi permasalahan adalah keinginannya yang melarang kami meneruskan taklim hatmul quran berjamaah yang telah berjalan kira-kira 2 tahun dengan alasan bacaan tajwid kami yang tidak benar. Memang kami akui itu, akan tetapi kami kan dalam tahap belajar yang seharusnya diajari dan dibimbing bukan dipatahkan semangat belajar kami. Bukankah Allah juga memaafkan ketidak sempurnaan bacaan tajwid kami? Apakah yang seperti itu pantas menyandang gelar ustadz? Maaf sedikit curhat Bib, karena jika mengingat hal tersebut ana jadi emosi. Maaf bangat ya Bib!
Salam rindu dari ana sekeluarga, wasalamu'alaikum.

Re: Habib Munzir al Musawa
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, kesucian Nuzulul Qur'an, cahaya keagungan Lailatul Qadr, dan Ijabah pada hari hari 10 malam terakhir. Semoga selalu menaungi hari-hari anda.
 

Saudaraku yang kumuliakan,

Hal itu biasa dan sering terjadi, mudah saja mengatasinya, hormati dan muliakan mereka, puji dan kirimi hadiah, mereka akan berubah menjadi pendukung anda. Sungguh ucapannya itu muncul karena sebab ia mungkin merasa terhina dan ingin mengajar Anda dan jamaah. Berbuat baiklah padanya, beri hadiah dan akhlak mulia, sungguh resep ini mujarab menundukkan orang yang buruk akhlak pada kita.

Maka jadikanlah kehidupan anda saat ini adalah medan Jihad, Anda sedang di medan laga, berjihad menundukkan musuh-musuh Anda, yaitu mereka yang mengajak Anda kepada kemungkaran, tundukkan mereka, kalahkan mereka. Namun bukan dengan kekerasan dan kebengisan atau senjata, namun tundukkan dengan kelembutan dan kasih sayang, tundukkan dengan akhlak dan bantuan, tundukkan dengan kesopanan dan keramahan. Niscaya mereka akan tunduk dan menjadi berubah baik, dan menjadi teman anda.

Jika tidak mampu Anda menundukkan mereka dengan hal itu, maka jangan kalah pula dengan mereka, tetaplah dalam ketenangan, kelembutan, hadirkan cahaya kelembutan Allah swt saat bercakapcakap dan bertemu mereka. Anda akan lihat cahaya Allah swt akan membuat mereka tunduk atau paling tidak mereka akan segan dan tidak mau mengganggu anda, malu, dan berusaha tidak terlihat Anda saat bermaksiat. Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka.

Pernah seorang pemabuk dan preman yang menjadi biang kriminal bahkan konon sering menyiksa dan membunuh, orang tidak melihat ia memiliki sifat baik sedikitpun. Namun ketika saya diadukan tentangnya, pasalnya adalah ketika pemuda sekitar wilayah tersebut ingin mengadakan majelis, namun takut pada orang itu. Mereka akan didamprat dan diteror oleh si jahat itu. Ia adalah kepala kejahatan yang konon kebal dan penuh ilmu jahat.

Saya datangi kerumahnya, saya ucapkan salam dan ia tidak menjawab, ia hanya mendelik dengan bengis sambil melihat saya dari atas kebawah, seraya berkata, “Mau apa?” Saya mengulurkan tangan dan ia mengulurkan tangannya dan saya mencium tangannya, lalu saya pandangi wajahnya dengan lembut dan penuh keramahan. Saya berkata dengan suara rendah dan lembut,

“Saya mau mewakili pemuda sini, untuk mohon restu dan izin pada Bapak, agar mereka diizinkan membuat majelis di musholla dekat sini.” Ia terdiam… roboh terduduk di kursinya dan menunduk. Ia menutup kedua matanya. Saat ia mengangkat kepalanya saya tersentak, saya kira ia akan menghardik dan mengusir, ternyata wajahnya merah dan matanya sudah penuh airmata yang banyak. Ia tersedu sedu berkata, “Seumur hidup saya belum pernah ada kyai datang kerumah saya… Lalu kini... Pak Ustadz datang kerumah saya, mencium tangan saya… tangan ini belum pernah dicium siapapun. Bahkan anak-anak sayapun jijik pada saya dan tak pernah mencium tangan saya, semua tamu saya adalah penjahat, mengadukan musuhnya untuk dibantai, menghamburkan uangnya pada saya agar saya mau berbuat jahat lagi dan lagi…. Kini datang tamu minta izin pengajian pada saya. Saya ini bajingan, kenapa minta izin pengajian suci pada bajingan seperti saya.”

Ia menciumi tangan dan kaki saya sambil menangis, ia bertobat, ia sholat, dan meninggalkan minuman keras dan kriminal. Konon dia ini sering mabuk, jika sudah mabuk maka tak ada di kampung itu yang berani keluar rumah. Namun kini terbalik, ia menjadi pengaman di sana, tak ada orang mabuk berani keluar rumah jika ada dia.

Dia menjadi kordinator musholla, ia mengatur teman temannya para preman untuk membersihkan musholla, dipaksanya para anak buahnya harus hadir majelis, dan demikianlah keadaanya. Ia bertempat di Legoa, Priok, tempat yang sangat rawan dengan kriminal. Orang di wilayah itu jika saya datang mereka berbisik bisik, “Jagoan selatan lagi ketemu jagoan utara!” Mereka kira saya mengalahkannya dengan ilmu, padahal hanya kelembutan Muhammad saw yang saya gunakan.

Hingga kini jika saya jumpa dengan beliau ia pasti menangis memeluk saya. Saya pernah bercanda dengan meneleponnya, saya katakan, “Tolong saya, tolong datang ke sini, saya dalam keadaan genting!”

Ia datang dengan Jaket Jeans, celana jeans, dan dari wajahnya sudah siap tempur. Ia berkata, “Saya siap mati Habib, siapapun yang berani mengganggu habib sudah bukan urusan habib lagi, biar saya yang urus dan saya janji akan memotong kupingnya dan membawakannya pada habib!”

Saya berkata, “Naik saja ke mobil Pak!”

Ia pun naik, saya masuk ke majelis dan mengajaknya hadir, ia berkata, “Mana orangnya Habib?”

Saya katakan, “Tidak… (saya tertawa) cuma mau mengajak bapak ke majelis saya, kangen aja.”

Ia pun lemas dan tertunduk malu. Saya menganggapnya ayah angkat saya hingga kini. Kejadian lain adalah ketika paman saya mengadakan perjalanan dari Lampung ke Jakarta. Ia bersama anak-anaknya. Ketika masuk pelabuhan Bakauhuni Lampung, ia melihat seorang berwajah bengis dan menakutkan sedang duduk di pintu pelabuhan. Paman saya bersalam padanya dengan lembut. Si garang itu tidak menjawab dan wajahnya tanpa ekspresi sedikitpun dan acuh saja. Maka lalu paman saya membeli tiket kapal yang ternyata dipalsu oleh calo. Ia terjebak dalam penipuan. Maka ketika paman saya kebingungan dan mulai dikerubuti orang yang menonton, maka si garang itu muncul.

Semua orang mundur melihat ia datang, lalu ia berkata, “Ada apa Pak?”

Paman saya bercerita akan penipu itu.

Si Garang berkata, “Bagaimana cirri-ciri orang itu?”

Paman saya menceritakannya. Si Garang pergi beberapa menit dan kembali sambil menyeret orang itu yang sudah babak belur dihajarnya. Ia berkata kepada penipu itu, “Kamu sudah menipu keluarga saya! Ini keluarga saya!” sambil menunjuk pada paman saya.

Rupanya si garang ini preman penguasa pelabuhan itu. Bagaimana ia bisa mengakui paman saya sebagai saudaranya? kenalpun tidak, cuma hanya karena paman saya mengucap salam padanya dengan ramah. Walau wajahnya tidak berekspresi saat itu, tapi ternyata hatinya hancur, ia malu dan haru. Mungkin seumur hidupnya belum pernah ada orang mengucap salam padanya dengan hormat. Inilah beberapa contoh.

Contoh lainnya adalah ketika saya di suatu masjid, yang memang sudah kebiasaan saya jika jumpa siapapun yang lebih tua jika menjabat tangan saya maka saya mencium tangannya, apakah ia ulama atau bukan. Selesai acara maka terdengar kabar, seorang muadzin masjid itu ternyata adalah pencuri kotak amal masjid. Ia bertobat dan mengakui dosanya kepada sesepuh masjid. Ia menangis dan berkata, “Tangan saya kotor dengan dosa, hati saya hancur ketika tangan saya ini dicium oleh habib itu. Saya menyesal, saya haru, saya terpukul, tangan ini selalu mencuri, tidak pantas dicium oleh seorang tokoh agama.” Ia pun bertobat.

Di lain kesempatan ketika saya di suatu negeri timur tengah, saya lihat di bandara para tentara berwajah bengis dengan senjata laras panjang di pundaknya menjaga di sana sini. Saya bersalam pada seorang yang tampak bengis sekali. Saya menunduk hormat dan senyum lembut. Ia tak menggubrisnya, hanya mendelik dan pergi. Tak lama saya terkena sedikit masalah di pintu imigrasi, hanya pertanyaan pertanyaan iseng yang sering dilancarkan petugas imigrasi di pelbagai Negara. Maka tiba-tiba ada yang membentak di belakang saya. Ia memerintahkan agar orang itu segera melewatkan saya. Ketika saya berpaling ternyata tentara tadi. Ia menarik baju saya untuk segera lewat pintu detektor pengaman bersamanya dan menghardik petugas pengaman untuk minggir seraya berkata dengan bahasa arab, 
"Silahkan Tuan!”
 
Saya mengucap terimakasih, ia hanya mengangguk dan pergi. Subhanallah….

Demikian indahnya akhlak… demikian senjata yang lebih tajam dari pedang dan lebih mengalahkan dari peluru… ia mengalahkan musuh dan membuat musuh berbalik menjadi penolong dan pembela.... Jika mereka yang gelap dan penjahat sedemikian mudahnya lebur, apalagi orang yang berilmu saudaraku.

Demikian saudaraku yang ku muliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dengan segala cita-cita.

Wallahu a'lam

ditulis kembali Oleh Alfaqir Syaif Jakarta
12 Agustus 2012, Makassar

Senin, 06 Agustus 2012

meningkatkan page rank
Cara meningkatkan PageRank dan speed "traffic blog", hanya diperuntukkan bagi sobat yang menginginkan PageRank tinggi dan traffic blog yang sangat banyak secara instant. Cara meningkatkan PageRank dengan cepat atau traffic blog speed adalah dengan cara penyebaran link menggunakan sistem Multi Level Marketing?  Kedengarannya aneh ya? Tapi manjur lho.. ga percaya? buktikan aja Tips ini.."Cara Meningkatkan Pagerank " atau bahasa lainnya Teknik SEO


Kali ini saya mau nyoba ngajak temen-temen semua untuk memanfaatkan kedahsyatan faktor kali dan kecepatan penyebaran ini dalam bentuk Backlink Gratis.
Cara Meningkatkan PageRank dan Traffic Blog dengan cepat ternyata cukup mudah. Yang perlu sobat lakukan adalah meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel atau silahkan langsung COPAS artikel ini semuanya ke Blog sobat.
  1. Syaif's Blog
  2. Roda Hidup Odong-Odong
  3. ROBZ-HITZ
  4. planktoon blog
  5. 1goblog
  6. koclokindo
  7. Tourism
  8. Chequita Chiproet 
  9. PKBM Cibanggala  
  10. Tips Blogging
  11. Tips dan Trik SEO blogging
  12. Cheat Ninja Saga
  13. Free Download Game
  14. Cara Membuat Blog
  15. Bisnis Investasi Terbaik
  16. Bisnis Internet
  17. Artikel Gratis
  18. Intuisiblog
  19. SEOjaguars
  20. Iklan baris
  21. Ki Dukun
  22. Blogobusiness
  23. Rosandika

Cara kerja:
Pertama-tama sobat letakkan link blog sobat beserta anchor text seperti susunan diatas,yang terpenting jangan sampe linknya hilang,kemudian sobat hapus nomer urut ke 23 dari daftar, sehingga semua peserta naik 1 level.Yang semula berada di nomor 1 jadi nomor 2, nomor 2 jadi 3, dst. contoh ROBZ-HITZ blog menjadi nomor 2 dan nomor 1 menjadi blog sobat. Masukkan link blog sobat di posisi nomor satu atau paling atas sendiri.

Jika tiap peserta mampu mengajak 5 orang saja, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah

Ketika posisi blog sobat 1, jumlah backlink = 1
Posisi 2, jml backlink = 5
Posisi 3, jml backlink = 25
Posisi 4, jml backlink = 125
Posisi 5, jml backlink = 625
Posisi 6, jml backlink = 3,125
Posisi 7, jml backlink = 15,625
Posisi 8, jml backlink = 78,125
Posisi 9, jml backlink = 390,625
Posisi 10, jml backlink = 1,953,125
dst.

Jika sobat memasang sampai posisi 10 saja, dan semuanya menggunakan kata kunci (anchor text) yang sobat inginkan. Dari sisi SEO, sobat sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efeknya sangat luar biasa, jika pengunjung web para downline sobat mengklik link itu, otomatis blog sobat akan mendapat tambahan traffic.

Nah, silahkan copy paste artikel Cara Meningkatkan Pagerank  ini, dan hilangkan peserta nomor 23 lalu tambahkan link blog/website sobat di posisi 1. Ingat, anda harus mulai dari posisi 1 agar hasilnya maksimal.

Minggu, 29 Juli 2012

Bismillahirrohmanirrohim..

Malam Sobat,
Bagaimana kabar kalian hari ini? Puasa di hari ke-9 nya lancar gak? Pasti lancar donk ya? hehe. Oh ya sobat, ga nyangka saya di Makassar sudah 27 hari (sampai hari ini) mulai dari keberangkatan saya tanggal 3 juli-saat ini tanggal 29 Juli 2012. Lama juga ya? kangen juga sama keluarga di Jakarta sobat. Ane melalui hari-hari di bulan Ramadhan sampai tanggal ini dengan makan sahur dan buka sendirian kalau ga diajak buka sama teman kantor. Emang berasa sedih kadang-kadang sobat! apalagi pas bangun sahur sendirian yang biasanya ane di bangunin ama Ummi ane sekarang mah bangun sendirian. :(

Tapi bukan itu yang mau ane post malam ini. Sesuai judul di atas SUNGAI JE'NE BERANGSungai yang terletak di Kabupaten Gowa ini adalah salah satu sungai terbesar di Sulawesi Selatan. Pasti pada nanya kenapa saya angkat topik sungai ini, karena kemarin sore saya habis berkunjung kesana dan cuci muka di Sungai Je'ne Berang itu. hehehe

Cerita dari rekan saya yang rumahnya dekat dengan Sungai tersebut bahwa Sungai ini diberi nama Je'ne Berang yang berarti Air Parang karena konon parangnya Sultan Hasanuddin ketika perang dulu tertancap di aliran sungai tersebut. Sungai yang memiliki panjang sekitar 90 km ini terlihat tenang dan menyeramkan. Kenapa saya bilang menyeramkan? karena air yang begitu tenang yang mengalir di sungai ini masih terkesan mistis dan syarat akan cerita-cerita seram yang mengiringinya.



Photo By: Diella Dachlan
Tapi, jika kita mengesampingkan hal-hal yang berbau mistik dari sungai yang hulunya, kata rekan saya, ke Gunung Bawa' Karaeng di Malino ini maka kita akan dapat melihat bahwa negeri kita ini masih memilki sungai yang masih bersih dan masih alami ini.

Ketika saya duduk dan melihat sungai ini dari atas sambil foto-foto, saya menemukan kesan tenang dan nyaman. Padahal saat itu matahari langsung menerangi kami karena tidak dihalangi apapun. Tapi ane tidak merasakan panas menyengat! bahkan yang ane rasakan itu adalah hawa sejuk. hemm aneh memang tapi kenyataan lho!

Ane turun ke sungai ini disebabkan motor yang ane tunggangi sama rekan ane mogok karena kehabisan bensin. :-D. Sambil nunggu saudaranya rekan ane bawain bensin ya ane turun dan tanya-tanya ke rekan ane itu tentang Sungai tersebut. Tidak jauh dari sungai ini, tepatnya di tepian sungai ini berdiri sebuah situs sejarah yaitu Benteng Somba Opu yang jadi tujuan utama ane kemarin.

Tergambar dalam pikiran ane setalah mengunjungi dua tempat indah di Makassar ini kejayaan kerajaan Gowa zaman dahulu. Mulai dari tertatanya sebuah kota dan benteng yang Paling kokoh pada zamannya. Sampai pada keindahan sungai yang pada waktu itu menjadi dermaga kapal-kapal dagang ke Gowa.

Subhanallah, yang masih menjaga dan melestarikan situs itu bagi kita sampai sekarang. Jadi tugas kita adalah menjaga situs-situs itu agar tetap menjadi saksi sejarah perjuangan pahlawan-pahlawan kita dulu dan juga agar anak-anak kita kelak dapat mengambil pelajaran bahwa begitu sulitnya Indonesia zaman dahulu tapi mampu membangun kota/kerajaan yang kuat pada masa itu. Pertanyaannya adalah mampukah kita menjaganya?


ditulis Oleh Alfaqir Syaif Jakarta
Makassar, 29 Juli 2012

Minggu, 22 Juli 2012

Bismillahirrohmanirrohim..

Repost dari Catatan Syaiful Bahri on Thursday, 24 May 2012 at 12:15

Bismillahirrrohmanirrohim
Semoga Kalian selalu dalam lindungan ALLAH dan mendapatkan cahaya kemuliaan Rajab dan Isra' Mi'raj.. amin

Photo By: indowarta.com
Belakangan ini telah tenar hadits-hadits yang mengkhususkan puasa dibulan Rajab ini. Banyak ummat yang bingung akan hal ini (termasuk saya dan saudara-saudara se-iman di masjid Jami' Baiturrahman Cakung). Dua hari yang lalu saya dan saudara-saudara saya di masjid mengobrol ringan selepas latihan hadroh tentang masalah ini dan kami sepakat bahwa para ulama tidak ada yang memerintahkan untuk berpuasa khusus di bulan rajab. Karena memang tidak ada dalil dari hadits shahih yang mengkhususkan puasa di bulan ini, kecuali hadits-hadits yg dhoif (ada yang bilang hadits palsu). Tapi oleh Imam Nawawi dijelaskan bahwa memang puasa di bulan rajab ini tidak ada dalil kuatnya dan tidak pula ada larangannya. kenapa tidak ada larangannya karena Rasul sangat menyukai puasa lantas kenapa mesti Rasul melarang puasa disebabkan Bulan Rajab??? apakah kita ini lebih mulia dibanding Rasul sehingga kita melarang orang-orang berpuasa di bulan rajab???

Jika jawaban atas pertanyaan di atas adalah TIDAK, maka kita harus membaca tulisan ini sampai selesai. Semoga bermanfaat.

APAKAH AMALAN-AMALAN DI BULAN RAJAB?

Saya kutip jawaban Habib Munzir Almusawa dalam forum tanya jawab di majelis..

"kemuliaan Rajab yang paling jelas adalah peristiwa Isra Mi'raj yang membawa hadiah terbesar bagi ummat ini yaitu kewajiban shalat, para salaf kita memperbanyak istighfar di bulan ini dan berPUASA.."

Kenapa para salaf memperbanyak puasa??? ini yang mesti dipahami. Bahwasanya para salaf (ulama terdahulu) bukan hanya memperbanyak puasa dibulan Rajab, tapi memang sudah jadi kebiasaan mereka untuk berpuasa. Lalu apakah puasa mereka khusus di bulan rajab? jawabannya tidak karena memang sudah jelas tidak ada dalil untuk itu, mereka berpuasa sunah biasa tanpa ada embel-embel rahab. Jadi bagi kalian yang berpuasa di bulan rajab itu bukanlah puasa khusus di bulan rajab melainkan puasa sunah biasa seperti bulan-bulan lainnya.

LALU BAGAIMANA DENGAN PUASA DIBULAN RAJAB?

hadits-hadits tersebut teriwayatkan bukan pada hadits shohih, namun telah jelas mufakat para ahli hadits untuk memperbolehkan amal dengan hadits Dhaif, selama bukan hadits palsu, karena pembagian hadits dhoif ada yang memecahnya hinga 81 bagian, selama bukan hadits palsu, maka boleh diamalkan karena hadits itu masih diakui sebagai ucapan nabi saw. dan mereka yang menafikan dan mendustakannya (Hadits Dhoif maksudnya) hukumnya kufur.

Jadi boleh kita berpuasa sunah di Bulan Rajab tapi sudah dijelaskan oleh ulama-ulama kita bahwa tidak ada hadits yang meriwayatkan puasa di bulan rajab ini. Bagi kalian yang mengatakan bahwa puasa dibulan rajab ini adalah bid'ah dalil mana yang menjelaskan itu?? apakah ada dalil yg melarang puasa di bulan ini? dan jika ada, mana dalil-dalil yang dapat kalian tunjukkan tentang pelarangan puasa Sunah di bulan Rajab ini?

Juga bagi kalian yang menggembor-gemborkan puasa di bulan rajab ini tolong di teliti lagi, apakah niat kalian sudah lurus?? apakah ketika puasa kita mesti menulis di status facebook dengan kalimat "aduhh..gakuat ya puasa hari ini panas bgt!" atau "asyiikkkk udah buka. met buka ya??".

Apakah kalian tidak sadar bahwa kalian sudah riya? Apakah kalian tau kalian sedang berpuasa apa? sadarlah wahai saudaraku bahwa para ulama sepakat untuk tidak menyakiti hati. Mereka saling mengingatkan dalam bentuk yg baik. Bukan menyalahkan salah satu pihak dan merasa dirinya benar dan kita juga jangan terpancing emosi, mereka yang berkata tidak ada dalil atau satu hadits pun tentang perintah puasa Rajab hanya ingin kita ini memperdalam hadits-hadits Rasul, mereka ingin kita jadi lebih baik yang jangan hanya menerima hadits mentah-mentah tanpa meneliti dulu, bertanya pada guru dan mencari kebenaran hadits tersebut.

Mungkin tulisan ini adalah sebagian kecil dari tulisan-tulisan ulama yang memiliki ilmu yang jauuuuuhhh lebih dalam dibanding saya, tetapi semoga tulisan ini menjadikan kita lebih baik dan saya simpulkan bahwa :


bagi orang2 yg tidak setuju dengan org yg berpuasa di bulan rajab ini, mari kita belajar utk memberitahu kan kesalahan org lain dengan cara yg lembut. seperti yg dicontohkan oleh rasul ketika ia menegur org yg kencing di dalam masjid alharom dulu. rasul tidak lgsg menegurnya, padahal bisa saja rasul menebas kepalanya, tapi rasul menunggu sampai org itu selesai buang hajat lalu memanggilnya sambil tersenyum dan  menjelaskan kesalahan dia dengan baik.


bagi kalian yg berpuasa mengatasnamakan hadits dari rasul perbaiki niat kalian. Sudah jelaskan bahwa ini tidak ada dalil kuatnya. tapi jika kalian tetap ingin puasa silakan saja karena kita dapat mengubah niatnya menjadi puasa sunah seperti senin kamis, puasa nabi daud, puasa nabi isa dll. tapi ingat jangan lontarkan hadits-hadits yang kalian tidak tahu itu hadits darimana..

Semoga tulisan ini memberi keterangan dalam hati kita. semoga ALLAH menjadikan kita bersatu tanpa seteru seperti ALLAH menyatukan kaum muhajirin dan Anshor dulu dalam Hijrahnya Rasul. amin.

wassalam
Alfaqir Syaif Jakarta

*jika tulisan ini baik saya izinkan kalian tag atau copas.

ditulis kembali di Makassar 22 Juli 2012

Bismillahirrohmanirrohim..


Repost dari Catatan Facebook Syaiful Bahri on Monday, 7 November 2011 at 20:02

Saya mulai catatan saya ini dengan menyebut nama ALLAH yg maha KASIH dan maha SAYANG. sampai-sampai sayangnya ALLAH melebihi siapapun orang yang sayang kepada kita. Kasihnya ALLAH melebihi kasih dari orang-orang yang mengasihi kita.

beberapa waktu lalu tepatnya pada saat bulan Muharrom (tepatnya saya lupa), saya silaturahim ke rumah guru saya, beliau berkata-kata sehingga saya tidak dapat melupakan kata-kata beliau. sampai saya menulis catatan ini masih teringat jelas kata-kata beliau. Saya akan tuliskan kata-kata beliau dan akan saya tuliskan maksud dari kata-kata itu sesuai dengan pemahaman yang saya dapat, semoga ini bermanfaat, amin.

jika kau ditinggal kekasihmu, harusnya kau bahagia

Setelah mendengar kata-kata ini, saya kaget! kenapa? karena saya pun berpikir seperti anda. Kenapa mesti berbahagia??? padahal kita sudah lama berkasih sayang dengannya lalu kita berpisah dengan hal yg mungkin pikiran kita adalah masalah yg tidak rumit bahkan terkesan sepele, misal karena jarak yang jauh lah, kurang perhatian lah, ga boleh sama orangtua lah dll.


tapi mari dengar penjelasan saya dulu. :)
maksud dari kata-kata guru saya itu adalah kira-kira begini. Seharusnya kita tidak larut dalam kesedihan, kenapa karena :

  1. kita harusnya melihat Pintu lain yg sudah terbuka, maksudnya masih banyak pria (bagi wanita yg sakit hati) atau wanita (bagi pria yg sakit hati) diluar sana. masih bnyk yang lebih baik dari yg sudah meninggalkan kita. tapi tinggal bagaimana kita melihat Pintu yg terbuka itu. daripada kita terlalu lama menatapi Pintu yg tertutup itu, lebih baik kita memasuki Pintu yg telah terbuka.
  2. kita harus berbahagia karena Tuhan menunjukkan dan berkata pada kita "WAHAI HAMBAKU, ORANG ITU BUKANLAH ORG YG AKU PERSIAPKAN UNTUKMU! ORANG YG AKU PERSIAPKAN UNTUKMU LEBIH BAIK DARI ORG INI" begitulah Tuhan kita, memberikan apa yg kita perlukan, yg kita butuhkan. bukan apa yg kita inginkan, krn belum tentu apa yg kita nilai baik, baik bagi kita. tapi malah sebaliknya, apa yg kita nilai buruk, tp baik bagi kita.
  3. kita harus berbahagia krn kita ditunjukkan rasa sakit! krn Tuhan ingin kita agar tidak melakukan hal tersebut pada manusia lainnya.

Jadi, kira-kira begitulah pemahaman yang saya dapatkan. ini saya tujukan pada saudara-saudara saya yg saat ini tengah dilanda sakit hati, penyakit GALAU dll. jgn kau terus berada dibalik kesedihanmu! bangkitlah! krn TUHANMU tengah mempersiapkan kejutan indah bagimu.. ^_^

Cukup sampai disini dulu. nanti jika ada waktu luang, akan saya tuliskan kata-kata guru saya yg lain.

Saya SYAIFUL BAHRI
inilah Kemenangan HATI
di Tulis Kembali di Makassar 22 Juli 2012

Rabu, 11 Juli 2012

Bismillahirrohmanirrohim..


Malam sahabat!
Mulai sekarang insyaALLAH ane mau sempatkan menuliskan terjemahan kitab Kifayatul Ghulam karangan Syekh Ismail Al-Minangkabawi. Pembacaan kitab ini biasanya dilaksanakan pada Ahad pertama dan ketiga setiap bulannya di Jakarta dengan teman-teman Hadroh Masjid Jami' Baiturrahman Cakung.
Tapi karena ane sekarang lagi tugas keluar pulau jadi ngaji Kitab diliburkan dulu. Oleh karena itu tergerak dari hati ane yang ingin melanjutkan pengajian kitab ini maka ane tuliskan di blog biar bisa dibaca sama yang lain juga. Tapi jangan salah-salah tafsir, kalo ada yang ragu antum bisa tanya ke ane langsung.


Mari kita mulai pembacaan kitab ini.

Inilah kitab KIFAYATUL GHULAM yang menjelaskan tentang Rukun Islam dan Syarat-syaratnya. Artinya ini kitab yang memadai bagi budak (orang) yang baru belajar. Ini kitab pada menyatakan rukun Islam yang lima dan syaratnya karangan MAULANA WA QUDWATUNA SYEKH ISMAIL ALMINANGKABAWI (semoga ALLAH merahmatinya dan memberikan keluasan ilmunya bagi kita, amin)

Dan yang kedua kitab AL-BUYU' artinya kitab pada menyatakan hukum berniaga, sah dan batalnya berniaga.

Dan ketiga kitab AL-FARAIDH artinya kitab pada menyatakan hukum memakai harta peninggalan orang mati (warisan) karangan SYEKH ABDURROUF ALFANSHURI (semoga ALLAH merahmatinya dan memberikan keluasan ilmunya bagi kita, amin)

Bismillahirrohmanirrohim...
Aku mulai kitab ini dengan Nama ALLAH yang amat Murah lagi amat Mengasihani.


الحمد لله حق حمده والصلاة والسلام علي سيدنا محمد Ùˆ علِÙŠ اله وصحبه اجمعين


Selasa, 03 Juli 2012

Assalamu'alaikum
Bismillahirrohmanirrohim..

Hai Sobat! saya sedang di Makasar sekarang (norak dikit) hehe. Saya nada di Makasar karena saya dipindahtugaskan dari kantor untuk Back-up Service Advisor di sini. Yah, saya akan mulai bercerita dari mulai keberangkatan saya sampai saya tiba disini dan sampai di hotel ini sambil nulis ini hehehe.

Saya berangkat hari ini tadi jam 1, tau ga??? padahal keberangkatan itu jam 11.50!!! delay coy naik L**N AIR!

Minggu, 24 Juni 2012

Bismillahirrohmanirrohim

Sudah lama saya tidak posting di Blog ini. Karena kesibukan kepindahan saya dari tempat kerja sebelumnya ke tempat kerja yang sekarang. Juga karena SiNBlacktampan (netbook saya, red) sedang dalam masa perbaikan menjadi salah satu alasan saya tidak pernah posting lagi di Blog ini. Bagaimana kabar kalian semua? Saya yakin pasti para pengunjung Blog Alfaqir ini sehat-sehat semua. Semoga tetap dalam lindungan, naungan dan kasih sayang-Nya ALLAH swt.

Seperti judul di atas, isi postingan saya kali ini tetap dalam lingkup HABIB MUNZIR. Karena ulama yang satu ini sangat dicintai oleh para jamaahnya. Apalagi sekarang beliau dalam masa perawatan karena ada masalah serius pada jantungnya. Mari kita doakan semoga sakit beliau diangkat oleh ALLAH swt. dan juga beliau dapat mengajar lagi seperti biasanya. Amin.

Tak panjang lebar lagi langsung saja kita menuju cerita keluarga Beliau. Saya dapat ini dari Buku Cahaya Cinta Habib Munzir yang penulis dapat dari Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org pada tanggal 17 September 2010 dari hafsahqanita :

Assalaamu 'alaykum ya Habibana.
….
Habibana, saya baru mengenal MR dan Habibana, tetapi sayatahu keluhuran derajat Habibana di sisi Allah. Saya sangat tersentuh membaca tulisan-tulisan Habibana dalam menjawab permasalahanummat, terlebih lagi kisah perjalanan Habibana ketika Habibana masih tinggal di Bogor, menjaga losmen, perjuangan Habibana untuk mengikuti maulid hingga perjalanan ta'lim Habibana ke Yaman. Siapa yang tidak akan terpikat dan tersentuh oleh kelembutan, kemuliaan dan keluhuran ahlak Habibana, yang dengannya orang-orang berakal semakin terbuka hatinya, semakin ingat pada Tuhannya, dan semakin cinta pada Nabinya.

Habibana, sebenarnya pertanyaan saya sudah dikirim melalui email kemarin dan saya malu untuk menulis kembali kepada Habibana di forum ini apalagi mengambil kuota saudara-saudara yang lain, tetapi mugkin ini kesempatan yang Allah beri untuk saya. Saya ingin menyampaikan jika saya mencintai Habibana. Saya minta Habibana doakan supaya Allah terus menambah cinta ini untuk Habibana, untuk ahlul bait Rasulullah, yang dengannya semoga terbuka lebih dalam lagi tabir mahabbah untuk HabibAllah Sayyidina Mustafa Muhammad sallallahu 'alayhi wa salaam. Dengan cinta pada Baginda dan para salihin yang mencintainya, hamba yang penuh dosa ini berharap kelak dapat dikumpulkanNya dengan kafilah yang selamat di bawah panji RasulNya.

Ya Habibana, pada kesempatan ini, saya hendak meminta Habibana untuk bercerita tentang keseharian keluarga Habibana: istri dan anak-anak Habibana dari segi tarbiyah, zuhud, qanaah, lembut, sabar, wara, dalam ibadah dll., supaya kami bisa meniru dalam menciptakan kelurga dengan cahaya Ilahi insyaAllah. Sekian dari saya ya Habibana, salam cinta dan rindu.
Wassalaamu 'alaykum, wa jazakumullah khairan katsira.

Lalu Habibana Munzir menjawab dengan kelaembutan yang Beliau contoh dari Rasul SAW. Berikut jawaban beliau :

Hamba pendosa ini bukanlah yang patut dicontoh sebagai guru yang baik dan panutan yang baik, walaupun hamba berusaha mencapai kehidupan yang zuhud, wara, tawadhu, sakinah, dalam rumah tangga dan dalam bermasyarakat. Zuhud adalah hidup dengan sederhana dalam keduniawian, hamba belum mampu mencapainya. Namun sebagian usaha yang hamba lakukan adalah menghilangkan cinta pada semua hal yang
bersifat duniawi, berupa harta dll. yang tidak ada sangkut pautnya dengan aksesoris dakwah.

Hamba membutuhkan mobil, untuk mencapai banyaknya majelis dan ketepatan waktu untuk tiba di lokasi yang sudah ditunggu puluhan ribu orang hampir setiap malamnya. Di satu pihak tanpa hamba punya kendaraanpun hamba akan siap dijemput oleh ribuan mobil yang akan mengantar hamba kemanapun hamba akan pergi. Namun hamba tak mau menyusahkan orang lain, apalagi membebani para penyelenggara untuk harus menyediakan kendaraan penjemput pula, maka hamba membeli mobil dengan angsuran. Hamba merawat mobil itu secara sebaik-baiknya secara mekanik dan mesinnya dengan perawatan yang sangat serius, demi tak menghambat kelancaran dakwah hamba. Namun hamba tidak perdulikan body mobil yang sudah penuh baret dan penyok, khususnya di kiri body mobil yang selalu terdesak oleh ribuan orang yang berebutan menyalami hampir tiap malamnya. Hamba tak perlu membenahi body-nya, yang hamba butuhkan adalah mesinnya dan bagian dalamnya untuk kelancaran dakwah.


Banyak orang menyarankan dan mengejek, kenapa mobil penyok penyok ini tak diganti dengan yang lebih bagus? atau paling tidak dibenahi, apakah tidak malu pakai mobil penyok-peyok begini kesana kemari padahal hamba memimpin jutaan ummat? Hamba sungguh tidak malu, biar saja demikian. Jamaah tidak melihat kendaraan, jamaah butuh penyampaian dan bimbingan, bukan masalah mobil tua atau penyok dan tak sedap dilihat. Hamba tak rela mengeluarkan 1 rupiahpun untuk membenahi bodynya, karena itu bukan hajat dakwah. Lebih baik diberikan pada fuqara dijalanan jika ada kelebihan harta. Hamba hingga kini masih mengontrak, walaupun rumah kontrakan itu besar dan bagus, tentunya itu hajat dakwah untuk menampung tamu khususnya majelis nisa (majelis kaum wanita) setiap minggu sorenya dirumah. Jika rumah hamba sempit, maka massa akan memenuhi dan meluber keluar rumah dan mengganggu kenyamanan tetangga pula, maka hamba berusaha dengan kemampuan hamba mengontrak rumah besar. Namun hanya bisa menampung sekitar 700 orang saja. Jika massa melebihi itu, hamba belum ada kemampuan mengontrak rumah yang lebih besar lagi.

Hamba menata rumah senyaman mungkin, tapi itu demi kenyamanan para hadirat yang menghadiri majelis. Di kontrakan ini hamba tidak banyak mempunyai benda dan perangkat rumah. Kesemuanya hampir merupakan milik rumah orang yang hamba mengontrak padanya. Hamba hanya membeli dua perangkat kursi rotan di halam tengah dan teras belakang, lalu memasang karpet diseluruh rumah, bukan lain demi kenyamanan hadirin. Hanya sebuah lemari pakaian, sebuah kasur, dan sebuah kulkas dan beberapa hal lainnya yang milik hamba. Sisanya adalah perangkat yang membawa kenyamanan pada hadirin, seperti kipas angin, dispenser di hampir setiap sudut ruangan beserta gelas gelasnya, dan gorden gorden pemisah jika tamu adalah pria dan wanita. Namun akhir-akhir ini ketika hamba terkena penyakit peradangan otak belakang, maka hamba perlu menata kamar untuk lebih kedap suara, karena suara keras sangat mengganggu istirahat hamba. Jika istirahat hamba terganggu maka dakwah pada jutaan ummat ini terganggu.

Hamba tak punya banyak waktu mendidik anak-anak. Hamba jarang sempat duduk dengan mereka, namun ibundanya yang mengambil alih pendidikan anak, dan hamba datangkan guru untuk halafan al Qur'an anak-anak, guru yg mengajari ilmu umum dan ilmu agama. Sesekali hamba memanggil anak-anak untuk menasehati, dan menjajaki hafalan mereka dalam ilmu umum, hafalan Alqur'an, dan ilmu syariahnya. Namun Allah swt sangat memberi hamba anugerah yang di luar dugaan, puji syukur bagi-Nya setiap waktu dan kejap. Anak-anak berubah semakin baik dan berbudi luhur, sering mereka menangis dalam doa, sering mereka memimpikan Rasul saw, mereka tidak nakal, baik, beradab, sopan, ceria dan menyenangkan. Adab sunnah mereka sangat mereka perhatikan, mereka tidak tidur sebelum bersama-sama membaca Surat Tabarak (almulk) dan doa tidur. Mereka bangun sebelum azan subuh dan saling bangunkan satu sama lain untuk membaca zikir subuh. Mereka berjamaah subuh dengan saya, atau bersama ibunya, atau mereka saja bertiga. Padahal usia anak hamba yang tertua baru 9 tahun yaitu Fatimah Azzahra, dan yang kedua Muhammad yang masih berusia 7 tahun, dan Hasan yang masih berusia 5 tahun.


Anak-anak itu saling menasihati dalam menjalankan sunnah makan, sunnah minum, sunnah tidur, dan sering saya mencuri pendengaran saat mereka bertiga bercengkerama, yang mereka bicarakan adalah rindu pada Rasul saw, contoh wajah Rasul saw yang teriwayatkan, dan budi pekerti Rasul saw yang mereka dengar dari ceramah-ceramah saya. Mereka tak suka dan tak pernah kenal dengan lagu-lagu duniawi. Bagi mereka qasidah majelis dan bacaan al Qur'an murottal yg mengisi telinga mereka di siang malamnya. Mereka tak mau membuka auratnya dimuka umum. Bahkan yang bungsu pun selalu menangis tersedu-sedu jika shalat subuh berjamaah dengan saya dan ia datang terlambat. Ketika ditanya ia berkata sambil menangis, “Hasan semalam mengompol. Hasan terpaksa mandi dulu dan ganti baju, dan Hasan jadi terlambat (masbuk) dalam shalat bersama Abiy (ayah).” Hasan pernah menghilang dari majelis. Saya meliirik ke kiri dan kanan, ia tak ada dan datang ditengah acara dengan wajah penuh airmata dan cemberut. Selepas majelis saya tanya kenapa, ia berkata “Hasan lupa membawa peci. Hasan tidak mau masuk masjid tanpa peci. Hasan nangis diluar, lalu ada jamaah yang membelikan hasan peci, baru hasan masuk masjid dan hasan jadi telat.”

Demikian pula Muhammad, Muhammad pernah menghilang dari panggung majelis pergi entah kemana. Di akhir acara ia baru muncul. Ia katakan, “Muhammad mau pipis, tapi banyak perempuan. Jadi Muhammad malu dan tidak mau ke kamar mandi yang banyak perempuan. Akhirnya Muhamamad diantar jamaah ke rumah yg jauh untuk pipis di toilet yg tidak ramai perempuan.”. Padahal usianya baru 7 tahun. Mereka tentunya ada nakalnya, namun nakalnya adalah hal yang luhur. Mereka sangat senang berkemah. Bahkan acapkali mereka bertiga tidur di kemah di halaman rumah, karena mereka sering dengar Nabi saw sering berkemah saat safar. Mereka juga paling suka bermain pedang-pedangan dan panah dan berenang. Saya sering kesal melihat barang-barang berantakan dirumah saat pulang, ternyata mereka main perang-pedangan dan membuat keadaan berantakan. Namun saya tak marah dengan itu, karena itu adalah kebaikan yang wajar pada anak anak bahkan hal yg mulia.

Mereka tak pula suka menonton televisi. Mereka lebih suka menonton film vcd cerita para nabi, vcd majelis-majelis. Lalu masing masing ribut membahasnya. Sungguh didikan-didikan ini muncul dari tarbiyah ilahiyah diluar kemampuan saya. Demikian pula fatimah yang kini sudah membeli cadar pula, saat ke majelis-majelis ia bercadar. Saya sempat menegur istri saya, untuk apa ia pakai cadar usianya masih kecil, biar saja, nanti ia jatuh tersandung. Kata istri saya, Fatimah menabung berbulan bulan sendiri di celengannya untuk membeli cadar. Maka saya diam saja tak mau mengecewakannya. Mereka sering mendapat uang hadiah dari jamaah. Mereka menyimpannya di celengannya. Saya tanya untuk apa kalian menyimpan uang itu? Mau beli apa? Sepeda? Mobil-mobilan? Atau apa? Mereka katakan, “Kami mau menabung untuk bisa pergi ke madinah untuk ziarah Nabi saw. Kami mau beli pesawat sendiri. Jadi bisa mengajak jamaah majelis ramai ramai ke Madinah. Muhamad jadi pilotnya, Hasan jadi kondekturnya, dan Fatimah jadi pramugarinya.”. Saya hanya bisa geleng-geleng dan membiarkan saja.


Mereka sudah hafal berjuz-juz al Qur’an, dan mereka tidak sekolah ke sekolah umum, tapi home schooling, karena itu pilihan mereka. Dan ternyata hasilnya lebih baik, Hasan walau usianya 5 tahun ia sudah kelas 3, Muhammad walau usianya 7 tahun ia sudah kelas 5 dan Fatimah sudah setingkat kelas 2 SMP. Mereka mengikuti tes dirumah dan mendapat raportnya dengan guru kerumah, dan saya sediakan guru pula untuk membantu hafalannya. Walau hal ini tampak berlebihan dan cukup besar biayanya, namun ini jauh lebih berharga dari pada jika mereka tak melakukannya. Zuhud adalah berhemat dan tidak mencintai harta, tapi menjalankan harta pada tempatnya, tidak kikir harta untuk mencapai keridhoan Allah swt. Sebaliknya, kikir harta untuk dikeluarkan untuk urusan duniawi. Dalam soal makanan, saya tidak lagi mau membeli makanan sembarang di pasar, karena kini banyak beredar ayam tiren (ayam bangkai yang mati kemarin), demikian gelar yg umum dimasyarakat. Kita bisa bayangkan, pasar induk jakarta menerima jutaan ayam yg dipasok dari daerah setiap harinya. Ayam diangkut dengan truk atau kendaraan bak terbuka, bisa dipastikan dari 100 ayam ada beberapa yang mati, terhimpitkah, atau sebab lainnya. Maka puluhan ribu ayam bangkai beredar setiap hari di ibukota. Sebagian penjual justru suka membelinya karena harganya lebih murah, demikian pula restoran, warteg, dll. Mereka sering lebih suka membelinya karena lebih murah, walau ada juga restoran-restoran yang tak mau membeli ayam bangkai, namun para oknum pegawainya ada saja yg melakukan itu dengan mengantongi hasil yang lebih. Sebab ayam yg dibeli adalah ayam bangkai, tanpa sepengetahuan pemilik restoran. Maka saya curiga (tidak menuduh) pada K*C dll. yang menyajikan ribuan ekor ayam tiap harinya. Sangat mungkin ada oknum bagian pembelanjaan yang melakukan kejahatan tersebut, walau kita tak menuduh secara keseluruhan karena tidak ada/belum ada buktinya.

Demikian pula gorengan yang djual oleh para penjualnya, nasi goreng dll. Mereka banyak memakai minyak jelantah, walau tidak kesemuanya berbuat demikian. Apakah minyak jelantah itu? Ia adalah limbah minyak bekas memasak di hotel-hotel berbintang dan restoranrestoran mewah, yang tidak sedikit yang menyediakan makanan seperti babi, katak, dan lain sebagainya yang diharamkan, maka minyak itu telah bercampur dengan makanan haram. Para penjual gorengan dan nasi goreng dll. itu mungkin tak menyadarinya, atau mengetahuinya tapi tidak perduli. Demikian pula kambing pada sate dan sop yg dijual. Pernah saya temukan oknum yang mencampurnya dengan daging tikus. Demikian pula masakan padang atau warteg (saya bukan memvonis), namun ada laporan dari fihak jamaah kita, bahwa tetangganya bekerja sebagai pemasok kikil sapi ke restoran-restoran padang dan lainnya. Ia menggantinya dengan kikil babi, karena lebih banyak dagingnya, menjadi lebih mahal harga jualnya, namun lebih murah ia membelinya dari pemasok kikil babi itu dari wilayah luar kota. Hukum dari makanan-makanan di atas tidak haram secara mutlak, kecuali sudah terbukti dengan dua saksi ada yang siap bersaksi akan hal itu. Namun hukum makanan-makanan diatas menjadi syubhat, tidak haram memakannya. Namun jika betul ia ada campuran yg haram, akan membawa dampak pada tubuh kita untuk malas beribadah, dan semangat berdosa. Curigalah, misalnya Anda selalu melakukan ibadah dengan taraf tertentu, lalu setelah makan direstoran fulan, atau beli gorengan dari penjual gorengan, atau
setelah makan suatu makanan, maka saat anda ibadah terasa sangat berat, malas, dan serba gundah. Lalu coba hndari makanan itu, jika anda kembali pada kesempurnaan ibadah yang biasa anda capai, maka telah jelas makanan yang anda makan saat itu mengandung hal yang haram.

Makanan halal memicu pada semangat beribadah, dan malas berbuat mungkar. Sedangkan makananan haram memicu malas berbuat pahala dan semangat berbuat dosa. Makanan syubhat ada ditengah2nya, bisa mengandung yang haram, bisa tidak, maka saya tak mau spekulasi. Saya memerintahkan pembantu dirumah untuk membeli kambing, ayam, dan sapi, pada tempat yang langsung menyediakannya berikut menernaknya. Ia menjual ayam hidup, tinggal pilih, mau ayam yang mana, ia menyembelihnya, membersihkannya, dan menyerahkannya pada kita dengan kesaksian kita sendiri. Demikian pula penjual kambing ada beberapa tempat yang memang peternak kambing, ia memotong kambing sendiri, dan menjualnya, maka ia terpercaya. Demikian pula sapi.

Hati-hati dengan sosis, karena banyak dicampur dengan daging babi. Hati-hati dengan restoran cepat saji, karena mereka sering (bukan vonis) mereka memakai minyak babi sebagai minyak gorengnya, karena minyak babi lebih cepat membuat makanan matang daripada minyak goreng lainnya. Hati-hati terhadap kue-kue, karena kue-kue sering dibubuhi reum, yaitu whisky, karena itu membuat kue cepat mengembang indah, dan menghilangkan bau amis telurnya. Hati-hati dengan makanan yg digoreng cepat, karena banyak oknum penjual nasi goreng, mie goreng, dll. mereka memakai arak/whisky saat menggorengnya. Jika anda menyaksikan ia menggoreng, lalu ada cairan yg ia siramkan ke panci penggorengan dan dalam seketika api dari bawah penggorengan naik menyambar sampai masuk keatas panci dan menyentuh makanan itu, maka cairan itu adalah alcohol. Sengaja disiramkan karena dengan itu api menjilat-jilat sampai naik dari kompor menyentuh makanan itu, maka makanan leih cepat matang. 

Saya menghindari itu semua semampu saya. Wara' adalah bersungguh-sunnguh dan berhati-hati menjaga diri semampunya dalam makanan syubhat apalagi haram. Saudariku, jangan paksakan melakukan hal-hal ini. Lakukan semampunya, Allah tidak memaksa kita lebih dari kemampuan. Mengenai istri, saya lebih senang memanggilnya bukan dengan namanya, tapi dengan kata “habibah” (kekasih utk wanita), atau “sayang”, atau “ratuku”, atau “cintaku”, atau sesekali dengan nama. Saya tidak pernah dan sangat takut menyentuh barang istri saya. Saya tak pernah berani membuka isi tas istri saya. Saya sangat tidak berani membuka lemmari istri saya, dan saya tak berani menjamah hp istri saya, apalagi membuka sms atau isinya. Jika berdering dering berkelanjutan saya biarkan saja tanpa berani menyentuhnya. Saya sering menginap di markas jika sedang banyak tugas, dan saya jika akan pulang lebih sering izin dulu pada istri apakah saya diizinkan pulang atau tidak. Jika dikamar, saya tanyakan padanya apakah akan tidur dengan saya atau mau tidur dengan anak anak, ia yg memilihnya.


Jika saya masih beraktifitas dengan portable di malam hari, saya izin dulu apa boleh saya nyalakan lampu kamar atau tidak. Jika ia sudah lelap tertidur, maka saya hanya menggunakan lampu tidur untuk membuka file dll., walau itu menyakiti mata dan membuat mata pedas, itu lebih saya pilih dari pada saya menyalakan lampu mengganggu tidurnya. Dalam makanan pun saya hampir tak pernah meminta suatu type makanan. Saya hanya tanya ada makanan apa? Ada makanan atau tidak? Karena acapkali saya pulang makanan sudah habis, karena saya pulang hampir selalu larut malam dari majelis, mungkin ada tamu atau lainnya. Jika tak ada makanan maka saya tak makan, cukup minum teh saja, atau kurma. Jika ada makanan, dan saya sedang menyukainya maka saya memintanya. Jika saya sedang tak menyukainya maka saya tak makan. Saya tak punya menu makananan favorit, apa saja asal halal.

Jika istri sudah tidur, saya lebih sering memilih minta disajikan makanan oleh staf-staf yang dirumah dari pada membangunkan istri. Saya mengizinkan istri saya pergi kemana saja selama tempat yang baik tentunya, tanpa perlu ia izin, kecuali perjalanan marhalatain (yg melebihi 82km) atau perjalanan jauh. Kadang saya pulang istri saya sudah tidur dikamar anak-anak, maka saya lebih sering membiarkannya tanpa menganggunya, dan jika pulang saya lihat ia tiada, saya tak repot menanyakannya kemana ia pergi kenapa tidak pulang dlsb. Saya tunggu sampai subuh baru sms untuk menanyakan keberadaannya. Tentunya saya mengetahui istri saya orang baik baik dan selalu diantar para jamaah nisa lainnya, dan keluarnya itu di malam hari mestilahh ke undangan majelis atau pada ustazah lainnya.


Mungkin kelelahan, mungkin ketiduran, mungkin terjebak macet, dan saya baik sangka saja, saya percaya penuh pada Allah swt karena setiap subuh dan isya saya mendoakan diri saya, istri, anak anak, teman-teman, dan keluarga, dan jika ada sesuatu yg tak baik tentunya ada kabar. Namun bukan saya tidak pernah menegurnya. Saya menegur dengan lembut atau dengan tegas. Namun teguran tegas mungkin bisa dibilang tak pernah terjadi dalam setahun. Saya lebih cenderung membiarkan jika ia salah namun tidak terlibat dosa pada Allah, tapi salah pada saya, lebih baik saya maafkan. Jika berulang-ulang maka saya tegur dengan lembut. Jika terjebak pada hal yang mungkar dan dosa misalnya mencaci/mengumpat orang lain, maka saya tegur dengan lembut atau saya tinggalkan ke toilet tanpa mau mendengarkan kekesalannya/gunjingannya pada orang lain, itu sudah isyarat baginya bahwa saya tak suka dg pembicaraan itu. Jika ia masih meneruskannya maka bisa saja saya diam tak menanggapinya, atau jika sudah berlebihan maka saya potong dengan nasihat, maafkan saja, itu keinginan Allah swt untuk menghapus dosa kita, menggunjingnya berarti mengambil dosanya untukmu, sudah cukup dosa kita, untuk apa mengambil dosa orang lain, doakan saja, kita dapat pahala, maafkanlah, berarti Allah swt memaafkan banyak dosa dosamu, carilah pengampunan dosa dengan memaafkan kesalahan orang. Namun jika bertentangan dengan syariah atau membahayakan dakwah, maka teguran saya tegas, dan teguran tegas saya lebih sering lewat sms, demi tak terlalu menyakitinya jika berhadapan muka. Jika berlarut larut, maka teguran tegas saya lugas dihadapannya.


Demikian pula pada anak-anak, saya cenderung lembut dan bercanda walau sambil menanyai hafalannya, namun jika berbuat salah yang membahayakan, misalnya memaki jamaah majelis, atau ucapan yang tak beradab, saya marah, dan anak anak sangat menyayangi saya, dan mereka tidak mau saya marah padanya. Maka jika wajah saya berubah misalnya, mereka sudah mengerti untuk tak melakukan lagi perbuatannya. Semua adalah anugerah Allah swt, bukan dari usaha saya.

Semoga Allah swt melimpahkan cahaya keimanan, ketabahan, dan kesejukan pada anda saudariku, dan cahaya keluhuran di hati saudari hingga selalu terjaga dari terjebak pada dosa, amiin. Semoga Allah swt meluhurkan setiap nafas anda dengan cahaya istiqamah dan selalu dibimbing untuk mudah mencapai tangga-tangga keluhuran istiqamah, dan wafat dalam keadaan istiqamah, dan berkumpul dihari kiamat bersama ahlul istiqamah. Semoga Allah swt memperindah hari-hari saudari dengan seindah-indahnya dan semakin indah dan semakin indah hingga berjumpa dg Sang Maha Indah.

Demikian saudariku yang kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dengan segala cita-cita. Wallahu a'lam.

Begitulah jawaban dari Habib Munzir Almusawa, terlihat begitu lembutnya ia. Jika kita mencintai Rasul kita patut mencontoh sifat-sifat Rasul. Jika kita tidak dapat mengikutinya persis sama seperti Rasul, minimal kita berusaha mengikutinya agar mendapat kasih sayang ALLAH swt.

Semoga ALLAH memberikan kita kebaikan dalam hidup di dunia dan akherat. Semoga ALLAH juga memberi kita kekuatan dalam beribadah kepada-NYA. Amin ya Rabbal 'alamin.

ditulis kembali oleh Alfaqir Syaif Jakarta dari buku CAHAYA CINTA HABIB MUNZIR
24 Juni 2012